“Pertama-tama, saya pikir ini luar biasa. Kami memenangkan medali perunggu. Tentu saja kami sangat senang dengan ini dan kami puas dengan penampilan kami hari ini. Saya ingin berterima kasih kepada semua warga Malaysia, semua pendukung yang telah mendukung kami, termasuk asosiasi kami (BAM), pelatih, keluarga dan orang tua kami. Tanpa dukungan mereka, motivasi mereka, kami tidak akan sampai ke tahap ini,” ungkap Aaron Chia emosional.
“Kami akan mengundang orang tua kami, keluarga kami terlebih dahulu dan kemudian kami akan merencanakannya setelah itu,” lanjutnya merencanakan perayaan medali perunggu Olimpiade.
Penampilan Aaron/Soh boleh dibilang cukup agresif. Meski harus lebih dulu kehilangan game pertama, namun mereka mampu memperlihatkan perjuangan yang hebat hingga akhirnya berhasil memungkasi pertarungan dalam permainan rubber game.
“Di game kedua, kami merasakan tekanan karena mereka (Hendra/Ahsan) memimpin sekitar empat poin dan kami mencoba menenangkan diri dan memainkannya poin demi poin. Lupakan menang dan kalah, pokoknya berusaha mendapatkan poin demi poin,” tuturnya.
“Saya pikir ketika mereka memimpin di game kedua, Aaron memotivasi saya. Dia ingin saya lebih percaya diri. Yang membuat saya senang adalah mengatasi ini di game kedua dan kami memenangkan game ketiga,” sambung Soh Wooi Yik menambahkan.
Datang sebagai pasangan kuda hitam di ajang Olimpiade Tokyo 2020 ini, Aaron/Soh benar-benar memberikan kejutan, terutama pada babak perempat final ketika mereka berhasil mengalahkan ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Hingga akhirnya sampai ke titik ini, Aaron/Soh layak mendapatkan medali perunggu Olimpiade.