"Pastinya puji Tuhan bersyukur sekali bisa kembali ke final ketiga kalinya secara beruntun. Besok juga akan jadi final Piala Thomas keempat saya. Berkat Tuhan tidak pernah kami bayangkan karena kami datang berisikan skuad yang cukup berbeda dari edisi sebelum-sebelumnya," papar Jonatan, seusai pertandingan yang berlangsung di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (4/5) malam waktu setempat.

"Masuk final adalah salah satu pencapaian yang baik dengan permainan tim yang bagus juga," tambah pemain yang biasa disapa Jojo tersebut.

Lebih lanjut tunggal putra berperingkat ke-3 dunia itu berpandangan, kemenangan ganda pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto atas Lee Yang/Wang Chi-Lin, turut memiliki andil dalam performanya melawan Wang. Ia merasa lebih tenang dalam meraih poin demi poin. Sementara, Wang, menurut Jojo, justru terlihat tertekan. "Itu yang coba saya maksimalkan," ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan para koleganya dari pinggir lapangan, yang senantiasa mendukung setiap wakil Indonesia yang bertarung di lapangan. Di sisi lain, kekuatan mental, daya juang setiap pemain, serta kekompakan tim, menjadi tiga hal penting yang selalu ditanamkan saban harinya di Chengdu. "Setiap malam kami berkumpul untuk saling mendukung satu sama lain. Kami menyamakan visi, kami sama-sama satu tujuan. Itu yang selalu ditekankan," demikian Jojo.