Kisah Duka di Balik Gelar Juara

Tangisan Greysia Polii pecah usai menjuarai Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Tangisan Greysia Polii pecah usai menjuarai Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Di balik suka cita atas titel juara hari ini (17/1), ternyata tersimpan kisah duka mendalam yang menyelimuti Greysia Polii. Tangis kesedihan itupun pecah setelah Greysia/Apriyani Rahayu menutup partai final Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dengan kemenangan 21-15 dan 21-12 atas ganda putri tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Di satu sisi, Greysia mengaku lega karena bisa menuntaskan tugasnya dengan sangat baik. Tapi suasana hati tidak bisa di bohongi. Fokusnya harus terbagi antara memikirkan pertandingan dan keluarga, termasuk sang Ibunda yang tengah berjuang melawan virus korona. Selain itu, Greysia juga baru saja kehilangan kakak kandungnya, Rickettsia Polii.

“Puji Tuhan dibilang lega ya lega karena sudah menyelesaikan tugas dengan baik. Tapi di waktu yang bersamaan sebenarnya mixed feeling sih, lebih kepada emosional. Karena dari kemarin sih jujur ya, sebenarnya tidak ngerasain apa-apa, konsentrasi juga sama pertandingannya, lebih fokus sama tujuannya di sini mau ngapain. Tapi masih ada mixed feeling yang kadang-kadang tuh bikin sedih,” kata Greysia Poli dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Dari kemarin sih sebenarnya udah tidak bisa nahan, sebenarnya bukan dari kemarin, tapi setiap hari juga tidak bisa nahan. Padahal sih oke-oke aja gitu, tapi ya namanya berduka dan keluarga semua di rumah di Jakarta lagi struggle juga, kita semua lagi struggle as a family. Lagi berjuang melawan covid ini, semuanya diisolasi,” jelasnya menambahkan.

Bagi Greysia, gelar juara ini merupakan hadiah pernikahan dan juga sebuah motivasi untuk keluarganya. “Aku dedikasi gelar juara ini buat keluarga aku yang sedang berjuang (melawan Covid-19), terus mereka sedang kehilangan kan. Jadi ya pikiranku kemana-mana, mixed feeling, abis kakak meninggal dan mamah covid,” ucapnya dengan tegar.

“Senang bisa jadi juara di sini, tapi mixed feeling juga, karena hmm.. Iya masih harus terus berjuang dan mikirin keluarga juga di rumah gitu, mikirin suami juga kasian, abis nikah ditinggal gak boleh ketemu, ya kan,” katanya lalu sedikit tertawa.

Di kondisinya yang seperti ini, dukungan yang didapat dari suami pun menjadi hal yang sangat penting dan dibutuhkannya. “Puji Tuhannya dikasih kekuatan terus menerus setiap hari, sampai hari-hari ini sih sebenarnya. Apalagi Felix banyak berkorban dan berjuang untuk keluarga besar juga, dia tidak terkena Covid-19 ya. Felix sangat dewasa dan bisa sangat support dalam jalani semua ini. Sangat mendukung penuh, khususnya emosional aku yang selalu dia dukung dari dulu,” tuturnya.

Apapun kondisinya, seri Asia 2020 ini tetap harus Greysia hadapi. Apalagi, pekan depan sudah digelar Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Meski begitu, Greysia mengaku akan terus berusaha dan menjalankannya dengan sukacita.

“Untuk pertandingan ke depan, dijalankan saja, aku bersama Apri tidak mikir panjang sampai gimana, tapi kita mencoba untuk berusaha satu demi satu. Abis juara ini memang sudah kelar, tapi minggu depan ada lagi. Jadi jalanin aja hari demi hari dengan penuh sukacita, tetap senang, dan pastinya enjoy,” tandasnya.