Kento Momota – Korea Masters
721 Hari Tanpa Gelar Juara (Indonesia Masters 2021)
Mantan pemain tunggal putra nomor satu dunia itu mengalami krisis kepercayaan diri yang membuatnya merosot ke peringkat 60. Sejak menjuarai Indonesia Masters pada November 2021, Momota hanya tampil di satu final, Malaysia Open pada Juli 2022. Tahun ini, ia tersingkir di babak pertama dari delapan turnamen sebelum akhirnya meraih prestasi terbaiknya di Gwangju, tanpa kehilangan satu gim pun.
Carolina Marín – Orléans Masters
Mantan juara dunia lainnya, Carolina Marín, yang memenangkan medali emas di dua Kejuaraan Eropa (2021, 2022) dan European Games 2023 setelah gelar Tur Dunia terakhirnya pada Maret 2021. Pebulu tangkis asal Spanyol itu kalah di final French Open 2022 dan Indonesia Masters 2023, sebelum tampil gemilang di Orléans pada April.
Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen – Canada Open
854 Hari Tanpa Gelar Juara (Swiss Open 2021)
Basel memberikan panggung kesuksesan terakhir duo Denmark. Astrup/Rasmussen bangkit seusai beberapa musim yang mengecewakan Astrup/Rasmussen dengan penampilan dua final dan perolehan medali emas pada European Games di Polandia pada Juli. Mereka kemudian memenangkan Hong Kong Open, Arctic Open, dan French Open, ditambah medali perak pada Kejuaraan Dunia.
Anders Antonsen – Korea Open
903 Hari Tanpa Gelar Juara (World Tour Finals 2020)
Cedera telah menghambat laju mantan pemain peringkat dua dunia itu. Namun, ketika mendapat peluang melawan unggulan keempat Loh Kean Yew di Yeosu, Antonsen tidak menyia-nyiakannya. Ia bangkit dari ketertinggalan untuk menang 11-21 21-11 21-19. Perjalanannya ke final Singapura Open sebulan sebelumnya pada Juni menjadi awal kebangkitan pemain asal Denmark ini.
Lee Yang/Wang Chi-Lin – Japan Open
910 Hari Tanpa Gelar Juara (World Tour Finals 2020)
Meski sukses meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Lee/Wang belum pernah menduduki podium Tur Dunia sejak Januari 2021. Mereka akhirnya kembali berhasil menggapai kesuksesan setelah 23 turnamen tanpa gelar, setelah pasangan Taiwan ini mengalahkan unggulan teratas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan unggulan ketiga Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dalam perjalanan menuju gelar juara Japan Open.
Nozomi Okuhara – Syed Modi India International
987 Hari Tanpa Gelar Juara (All England 2021)
Okuhara harus menanti hingga bulan terakhir tahun 2023 untuk mencapai final pertamanya sejak menjuarai All England pada Maret 2021. Juara dunia 2017 itu naik ke podium teratas di Lucknow seusai menghentikan perlawanan Line Kjaersfeldt melalui straight games 21-19 21-16.
Pornpawee Chochuwong – Swiss Open
1,127 Hari Tanpa Gelar Juara (Spain Masters 2020)
Chochuwong mengalahkan Mia Blichfeldt untuk mengakhiri masa tiga tahun tanpa gelar juara Tur Dunia. Kemenangan terakhir atlet Thailand di Spain Masters pada Februari 2020 --satu-satunya gelar juaranya hingga kini--, juga diraihnya saat melawan favorit tuan rumah, Carolina Marín.
Ng Ka Long Angus – German Open
1,141 Hari Tanpa Gelar Juara (Thailand Masters 2020)
Pada Maret, Ng menemukan kembali ke jalur kemenangan di Mulheim. Ia berjuang untuk kembali ke final dari kekalahan tipis di di gim pembuka serta cedera pada pergelangan kaki, untuk mengatasi Li Shi Feng melalui rubber game 20-22 21-18 21-18. "Tak ada kata-kata yang dapat menggambarkan perasaan saya sekarang. Namun, saya bahagia," ujarnya usai pertandingan.
Tang Chun Man/Tse Ying Suet – HYLO Open
1,442 Hari Tanpa Gelar Juara (Korea Masters 2019)
Ketekunan Tang/Tse selama empat tahun membuahkan hasil pada November di
Saarbrücken. Duo Hong Kong ini mengalahkan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati untuk meraih gelar juara pertama mereka sejak Korea Masters 2019.
Beiwen Zhang – Australian Open
2,009 Hari Tanpa Gelar Juara (India Open 2018)
Penantian terlama dalam daftar ini, sekaligus juga yang paling menginspirasi. Gelar Tur Dunia pertama Zhang dalam lima tahun datang pada ulang tahun kedua operasi achilles-nya yang pecah di Olimpiade Tokyo 2020. Ia membutuhkan waktu delapan bulan untuk dapat kembali ke lapangan. Pemain berusia 33 tahun ini berujar di Sydney, "Saya merasa tersentuh karena hari ini tepat dua tahun sejak operasi saya. Saya merasa sangat emosional saat ini."