Kalah di Semifinal, Hokuto Bank Banyak Mendapatkan Pengalaman Berharga

Uratani Natsumi/Murayama Yumi (Hokuto Bank)
Uratani Natsumi/Murayama Yumi (Hokuto Bank)
Superliga ‐ Created by AH

Surabaya - Tim putri Hokuto Bank harus mengakui keunggulan musuhnya di semifinal, PB Berkat Abadi yang mana mereka harus menelan kekalahan 1-3 atas lawan kuat yang dihadapinya tersebut.

Akan tetapi, ternyata ada Misi khusus yang mendorong tim Hokuto Bank ini bisa turun di ajang Djarum Superliga Badminton tahun ini, dan merasa puas meskipun hanya sampai babak semifinal.

Mereka mempunyai misi untuk mengalahkan tim Kumamoto Saishunkan yang kerap merajai Liga Jepang. Meskipun di Djarum Superliga Badminton 2017 Kumamoto Saishunkan tak turun dengan kekuatan penuh, namun tim Hokuto Bank tetap puas bisa menang dan melebihi prestasi saingannya tersebut. Di laga penyisihan grup Y, Hokuto Bank menekuk Kumamoto Saishunkan dengan skor 3-2.

Tujuan utama kami ke sini (Djarum Superliga Badminton) adalah ingin mengalahkan Kumamoto Saishunkan, setelah kami bisa mengalahkan mereka, kami jadi lebih terpacu hingga bisa ke babak semifinal,” kata Sho Sasaki yang merupakan pelatih dari Hokuto Bank.

Kami merasa pertandingan hari ini sangat berkesan karena lawan kami kuat, jadi kami mendapat banyak pelajaran untuk bisa lebih berjuang lagi,” tambahnya.

Para pemain Hokuto Bank juga mengaku kaget melihat atmosfer pertandingan bulutangkis di Indonesia yang begitu ramai dengan sorak sorai penonton.

Bertanding di Indonesia sangat menyenangkan, kalau di Jepang, saat pertandingan tidak boleh ada suara, sangat berbeda dengan di Indonesia yang ramai. Namun kami tidak merasa terganggu, kami pasti mau datang lagi ke superliga tahun depan,” kata Wakana Nagahara, pemain ganda putri Hokuto Bank.

Tak hanya itu, diakuinya jika mereka sempat merasa "shock".

Di Jepang sekarang sedang musim dingin, jadi waktu baru datang kesini kami shock karena Surabaya panas sekali. Namun ini cukup menguntungkan untuk pergerakan kami saat bertanding, lebih leluasa,” ujar Mayu Matsumoto.

Matsumoto/Nagahara hari ini tampil cukup baik dengan mengalahkan pasangan PB Berkat Abadi yang juga wakil pelatnas, Greysia Polii/Rizki Amelia Pradipta dengan skor 21-13, 21-8. Bulutangkis Jepang memang kian berkembang, cabang olahraga ini menjadi penyumbang medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lewat pasangan ganda putri Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Jepang sudah punya pengalaman menang (medali emas olimpiade), jadi prestasi ini bisa memacu pemain-pemain muda,” pungkas Sho.