(Djarum Sirnas Premier Jateng Open) Seri Pembuka Ditunda Sampai Batas Waktu Yang Ditentukan Kembali

Suasan GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah.
Suasan GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Seri pembuka Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2020 yang sedianya berlangsung mulai 23 hingga 28 Maret mendatang di Purwokerto, terpaksa harus ditunda sampai batas waktu yang ditentukan kembali terkait dengan pencegahan dan penanggulangan penyebaran wabah virus Corona atau COVID-19.

Keputusan tersebut sudah disepakati para pihak yang mendukung berlangsungnya turnamen terbesar di Indonesia ini, mulai dari Pengurus Provinsi PBSI Jawa Tengah, Pemerintah Kota Purwokerto serta para sponsor. “Djarum Sirnas Premier Jateng Open 2020 terpaksa harus ditunda sampai batas waktu yang ditentukan kemudian,” kata Kepala Bidang Turnamen dan Perwasitan PP PBSI, Eddiyanto Sabarudin kepada Djarumbadminton.com.

“Tentunya keputusan ini sudah disetujui dan disepakati bersama-sama demi kesehatan dan keselamatan banyak pihak. Saat ini, surat resmi terkait penundaan Djarum Sirnas Premier Jateng Open 2020 dari PBSI masih dalam proses,” lanjutnya menjelaskan.

Selain itu, Eddy juga mengatakan jika ia belum bisa berbicara banyak soal keputusan tetap dilaksanakan atau ditundanya seri kedua Djarum Sirkuit Nasional 2020 yang berlangsung di Jambi pada 6 hingga 11 April mendatang.

“Informasi terkait penundaan turnamen ini masih satu per satu. Sementara yang pasti ditunda itu Djarum Sirnas Premier Jateng Open 2020. Kalau untuk seri berikutnya, Djarum Sirnas Jambi Open 2020, belum ada informasi lanjutan. Nanti akan segera kita sampaikan kalau ada informasi selanjutnya,” tuturnya.

Sementara itu, harus ditundanya kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2020 ini cukup menjadi perhatian bagi pebulutangkis ganda putri asal PB Pertamina Fastron, Nadiya Melati. Sebagai ganda putri yang belum terkalahkan di sepanjang seri Djarum Sirkuit Nasional 2019 bersama Tiara Rosalia Nuraidah dengan raihan delapan gelar juara, Nadiya menuturkan bila para pihak yang terlibat dalam kejuaraan ini bisa mengambil hikmah dibalik dampak negatif wabah virus COVID-19 ini.

“Kalau dibilang sedih, sedih banget karena harus ditunda. Tapi mau bagaimana lagi, ini keputusan yang harus dihargai demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Karena kita nggak pernah tahu kondisi imunitas masing-masing orang, jadi nggak boleh egois juga kan. Semoga ada hikmahnya di balik semua ini,” beber Nadiya Melati.