"Terbukti, kedua pasangan ini sudah tersisih di babak kedua," kata pria yang akrab disapa Didi ini, melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Senin (7/8) pagi.
Pertengahan pekan lalu di di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Apri/Fadia dan hanya mencapai babak 16 besar pada penampilan perdananya pada Australian Open 2023. Unggulan ketujuh itu kalah dari Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard dengan skor 21-19, 23-21. Nasib serupa juga dialami Ana/Tiwi, yang juga kalah straight games dari pasangan Jepang, Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto.
"Penampilan Apri/Fadia dalam enam bulan terakhir memang belum kembali seperti dulu. Keduanya belum mampu menampilkan performance terbaik," ujar Didi.
Ia juga melihat, kapasitas bagus yang ditunjukkan oleh Apri/Fadia selama persiapan di latihan, seolah hilang dan tak dapat direalisasikan dalam pertandingan. "Bisa saya katakan, dari kualitas dan kapasitas hasil latihan, rasanya hanya 30 persen yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," tuturnya.
"Apa penyebab mereka tidak bisa menampilkan level permainan menyamai kemampuan dan kualitas seperti dalam latihan? Tentu membutuhkan waktu untuk menjawabnya. Apa mereka kini jadi takut kalah? Belum ketemu jawabnya," Didi, menjelaskan.
Secara umum Didi juga mengungkapkan, saat ini Apri/Fadia tengah dan terus mencari bentuk permainan terbaik mereka, mulai dari segi teknik begitu pun dari sisi mental bertanding. "Mereka diharapkan bisa tampil ke penampilan terbaik seperti saat pertama kali diduetkan dan muncul di turnamen internasional," pungkasnya.