Debby Susanto: Ganda Campuran Hilang Satu Generasi

Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja (Humas PP PBSI)
Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja (Humas PP PBSI)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Juara All England 2016 Debby Susanto berpendapat, skuad ganda campuran Indonesia kehilangan satu generasi. Seusai Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja meninggalkan gerbang Cipayung, keberadaan figur senior menjadi bagian penting dari regenerasi tim bulu tangkis ganda campuran "Merah Putih", yang juga ditinggalkan oleh dua pelatih mereka yang kini melatih di mancanegara.

"Bisa dibilang, ganda campuran itu hilang satu generasi. Yang semestinya generasi ini dipegang oleh Jordan/Melati dan juga Gloria. Tapi, kan, karena satu dan lain hal (sejumlah pemain) ke-cut terus diganti dengan (generasi) di bawahnya," kata Debby, ditemui di sela-sela penyelenggaraan AEON Mall Badminton Cup 2023 di AEON Mall Tanjung Barat, Jakarta, belum lama ini.

"Mungkin juga mereka belum siap. Jadi karena hilang satu generasi, masa transisinya agak lambat," tambah perempuan asal Palembang ini.

Masa transisi tersebut, lanjut Debby, kini tengah dijalanin oleh Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dua ganda campuran pelatnas yang kini menghuni peringkat 12 dan 14 dunia. Begitu pun pasangan besutan PB Djarum, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, yang berada di peringkat 16 dunia.

Debby juga menilai, tak ada salahnya jika sejumlah pemain ganda campuran senior kembali dipanggil ke pelatnas, seperti halnya ketika Dejan Ferdinansyah dan Gloria memperkuat skuad Indonesia pada Piala Sudirman 2023. "Nggak ada yang salah dengan hal itu, karena kalau kita sudah ke luar (negeri) tanding itu sudah nggak liat lagi ini (dari) PBSI atau ini dari klub. Kita sama-sama bawanya Indonesia," tegasnya.

"Kalau dianggap bisa lebih bangus, kenapa harus gengsi? Nyatanya, waktu di Sudirman Cup itu bisa berjalan dengan bagus, di luar ekspektasi kita. Kenapa nggak, kalau pada akhirnya ganda campuran masih butuh sosok," demikian Debby.