Di gim pertama, Jonatan terlihat mencoba untuk mencari strategi dan pola permainan apa yang tepat untuk menembus pertahanan pemain muda Korea Selatan ini.
Antara melaporkan, Jonatan sempat beberapa kali tertinggal dan bangkit perlahan, tetapi laju poin juga tidak terhentikan untuk Cho, hingga akhirnya merebut kemenangan gim pertama dengan skor 21-17.
Di gim kedua, Jonatan menunjukkan kepercayaan diri yang lebih baik serta kontrol permainan yang lebih rapi di lapangan. Meskipun perebutan poin kembali terjadi dengan sengit, sang juara All England Open 2024 terus menekan dan merebut interval gim kedua.
Selepas interval, Jonatan menemukan ritme yang tepat untuk mengatasi Cho melalui variasi serangan yang menyulitkan. Di poin-poin kritis pun, juara French Open 2023 itu semakin berani dan akhirnya meraih kemenangan gim kedua dengan skor 21-17 sekaligus memaksakan adanya gim ketiga.
"Di gim kedua juga sempat ada kendala permainan. Tapi, saat itu, rasa tidak mau kalahnya itu timbul, saya tidak mau mengulangi memori buruk saat berlaga di Asian Games (2022). Itu lah yang mendorong saya utk jauh lebih berhsaha lagi dan meraih kemenangan dengan berbagai cara," ungkap Jonatan.
Kedua pemain sama-sama memiliki rasa percaya diri menyusul Jonatan dan Cho yang telah mengoleksi satu kemenangan. Sang tunggal putra peringkat tiga dunia mencoba untuk tampil lebih tenang dan tidak terburu-buru untuk meraih angka.
Strategi itu pun kemudian membuahkan hasil, dengan Jonatan merebut interval gim penentu 11-6.
Setelah jeda, peraih medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 itu terus memberikan tekanan kepada Cho, sampai akhirnya Jonatan memastikan kemenangan 21-10 dan membuat Indonesia kembali unggul 2-1 atas Korea Selatan.