Sosok Lee Chong Wei Jadi Pemicu Prestasi Lin Dan

Lin Dan (Tionkok) saat berlaga di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500.
Lin Dan (Tionkok) saat berlaga di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Legenda bulutangkis Tiongkok yang baru saja memutuskan untuk gantung raket pada awal Juli lalu, Lin Dan memberikan perhargaan tertinggi kepada rivalnya, Lee Chong Wei. Tunggal putra asal Malaysia itu dianggap Lin Dan sebagai sosok yang berhasil menjadi pemicu semangatnya untuk terus mendulang prestasi.

Dalam sebuah acara talkshow, peraih dua medali emas di ajang Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 itu mengatakan bila persaingannya dengan Chong Wei justru mampu mendorongnya untuk menjadi pemain hebat seperti yang kita ketahui.

Dari total 40 kali pertemuan mereka sepajang karier, Lin Dan mampu mengoleksi 28 kemenangan atas Chong Wei. Meski begitu, sebagian besar pertarungan keduanya kerap berlangsung dengan ketat, bahkan hingga harus ditentukan melalui rubber game, termasuk pada dua laga final di ajang Olimpiade dan dua partai puncak Kejuaraan Dunia.

“Kadang-kadang, memiliki lawan yang hebat lebih penting daripada pelatih. Ketekunan dan kekuatannya benar-benar mendorongmu. Ketika Anda berpikir itu tidak apa-apa, dia akan membuat Anda meningkatkan standar Anda,” ungkap Lin Dan dilansir laman resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), bwfbadminton.com.

Chong Wei lebih dulu gantung raket pada Juni tahun lalu. Mantan tunggal putra nomor satu dunia itu menyebut bila Lin Dan adalah pebulutangkis terbaik sepanjang masa. Bahkan, legenda Malaysia itu mengungkapkan jika dia terobsesi untuk bisa mendapatkan yang lebih baik dari musuh bebuyutannya itu.

“Dia olahragawan yang hebat. Dia berlatih sangat keras setiap hari untuk berada dalam kondisi terbaik sehingga dia bisa mengalahkan saya dan menjadi juara. Menghadapi lawan yang kuat dan hebat membuat karier saya semakin memuaskan,” tutur Lin Dan memuji Chong Wei.

Lin Dan juga menceritakan bila dia dan Chong wei akan mengobrol di telepon setelah melalui pertempuran yang menguras energi. “Ketika kami pertama kali berkompetisi, persaingannya sangat ketat. Setelah pertandingan, kami saling menatap dengan sengit,” katanya.

“Setelah berjuang selama bertahun-tahun, ketika kami menetap dan memiliki anak, kami melihat hal-hal yang lebih matang. Tentu saja, selama pertandingan, kami masih ingin saling mengalahkan, tetapi setelah itu, tidak masalah menang atau kalah, kami akan bertukar pesan melalui (aplikasi seluler) WeChat,” tandas Lin Dan.