Momota, 27 tahun, seperti dilaporkan laman BWF, belum mampu menemukan kembali pola permainan yang pas, setelah kecelakaan mobil yang dialaminya pada Januari 2020. Berkat kemenangan di kejuaraan beregu campuran ini, Momota dianggap sudah dapat mendongkrak kembali rasa percaya dirinya, sekaligus menebus kekalahan yang diderita di Olimpiade Tokyo 2020.
Kini, Momota memang sudah "pede". Tapi beberapa hari yang lalu, keraguan yang menyelimuti Momota masih terlihat, terutama saat bertarung untuk kali pertama di Energia Areena, tempat dilangsungkannya Piala Sudirman 2021. "Momota tampak gelisah ketika bertanding di pertandinga pertamanya melawan Johnnie Torjussen asal Inggris," tulis BWF.
Namun, ketika berhadapan dengan Lee, Momota terlihat berbeda, bertenaga, lincah, dan pertahanannya ketat. Momota tak memberikan ruang bagi Lee untuk berkembang. "Pada sebuah reli yang mencapai 51 pukulan, memang berakhir kemenangan poin untuk Lee. Akan tetapi, Momota selalu sigap, berada di posisi yang tepat, beberapa kali membalas dengan pukulan menyilang, dan seolah memiliki indera keenam karena lebih cepat menyergap kok di bibir net," BWF, melaporkan.
Lee pun terlihat susah payah meladeni permainan Momota, hingga akhirnya tersungkur pada gim kedua.
"Saya sempat merasa bingung, bahkan menderita. Namun, kali ini saya dapat mengalahkan lawan yang sebelumnya sukses mengalahkan saya. Ini kemenangan besar," Momota, memberikan komentar mengenai pertandingannya.
"Saat berhadapan dengan Lee di All England, saya sempat terkejut dengan pola menyerang yang dia diterapkan. Di Piala Sudirman, saya harus bermain lebih cepat daripada Lee," tambahnya.
Gim pertama, lanjut Momota, berkutat pada masalah daya tahan. "Cukup melelahkan," katanya. Di gim kedua, Momota berujar, "Sepertinya dia (Lee) tidak menemukan pola yang biasa dilakukannya, sehingga saya dapat mengembangkan permainan saya sendiri."
Lee mengakui, Momota punya karakter yang kuat. "Saya gagal meneruskan momentum pada gim pertama. Di gim kedua saya bahkan sudah tertinggal jauh dari Momota. Sempat membuka gim dengan baik, namun hilang fokus dan momentum," kata atlet berusia 23 tahun tersebut.
Besar kemungkinan, Momota belum mencapai performa terbaiknya. Akan tetapi, menurut Lee, lambat laun atlet negeri sakura itu bakal kembali mendominasi gelanggang internasional.
Jepang mengawali laga terakhir babak penyisihan grup ini dengan kemenangan yang diraih Akane Yamaguchi. Usai sukses Momota, ganda putri Chiharu Shida/Nami Matsuyama mengalahkan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Jepang memastikan diri selaku juara Grup D setelah ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino menyudahi perlawanan Hoo Pang Ron/Cheah Yee See.