Peraih medali perak Asian Games 2018 ini memang tampil di bawah tekanan lawan sejak game pertama dimulai. Pertahanan Fajar/Rian seolah dibuat tak berdaya lewat serangan-serangan kencang dan cepat yang menjadi andalan Liao/Su. Meski sudah berjuang maksimal, namun Fajar/Rian harus menerima kenyataan dengan pulang lebih awal dari kejuaraan Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750.
“Di game pertama kita sudah kalah start karena mereka langsung menekan. Kita terlalu banyak mengangkat bola. Sebenarnya di game kedua kita sudah unggul, tapi tersusul dan kita agak goyang di sini. Saat tertinggal jauh, kita bisa menyusul lagi, tapi sayang di poin-poin akhir, bola yang harusnya mati tapi tidak bisa dimatikan,” jelas Rian Ardianto usai pertandingan.
Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750 menjadi pertandingan anyar bagi Fajar/Rian setelah absen di dua turnamen Eropa, Denmark Open dan French Open 2018. Sementara itu, Fajar Alfian, mengaku tidak ada yang perbedaan yang signifikan kendati baru bermain lagi.
“Tidak ada perbedaan setelah absen di dua turnamen, touch nya mungkin beda, tapi tidak banyak. Memang di pertandingan tadi kita banyak melakukan kesalahan sendiri.Lawan unggul di power, drive nya cepat, kita banyak keteteran. Kalau ketemu lagi dengan mereka, dari pertama harus sudah siap, tadi kami kalah start, kami masih meraba permainan mereka, sedangkan mereka bisa langsung in,” ungkap Fajar.
Berbeda nasib dengan Fajar/Rian, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir justru berhasil memetik kemenangannya di babak pertama Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, dengan skor 21-17 dan 21-19.