BAC 2024 - Dejan/Gloria Persiapkan Diri Lebih Matang

Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (Humas PP PBSI)
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle mengatakan ingin mempersiapkan diri lebih baik menjelang babak 16 besar Kejuaraan Bulu Tangkis Asia atau Badmiton Asia Championships (BAC) 2024, di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China, Rabu (10/4).

"Kami harus mempersiapkan sisi nonteknisnya dulu. Apalagi pertandingan ini berlangsung sampai malam hari. Kami harus bisa menjaga istirahatnya dan asupan makanannya," kata Dejan.

Di babak kedua, Dejan/Gloria akan berjumpa dengan wakil Korea Selatan, Kim Wonho/Jeong Naeun. "Kami juga pernah bertemu dengan mereka sebelumnya. Hanya, kami harus mempersiapkan sisi nonteknisnya dulu," ujar Dejan.

Adapun Dejan/Gloria mampu melangkah ke 16 besar setelah memenangkan babak sebelumnya atas pasangan Malaysia Tan Kian Meng/Lai Pei Jing melalui straight games 21-19, 21-11.

Mengenai jalannya pertandingan, ganda campuran yang pada turnamen ini didampingi oleh mantan pebulu tangkis Vita Marissa itu mengakui, gim pertama berlangsung cukup alot. "Tadi di gim pertama berjalan ketat karena masing-masing masih mencari-cari bentuk atau pola permainan. Kami dan lawan belum bisa bermain enak. Tetapi untungnya kami bisa mendapat banyak poin," jelas Dejan.

Antara melaporkan, kepercayaan diri yang mereka raih setelah memenangkan gim pertama pun menjadi pemantik untuk segera menuntaskan gim kedua dengan lebih taktis. "Kami bisa tampil lebih percaya diri. Kami juga bisa bermain lebih lepas dan tahu mau bermain seperti apa. Makanya bisa menang dengan skor jauh," ujar Dejan.

Sementara, ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina menelan kekalahan dari wakil Jepang Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo di babak pertama BAC 2024 dengan skor 8-21, 12-21. "Dalam pertandingan tadi, kami tidak bisa bermain maksimal. Dari awal sampai akhir dalam posisi tertekan terus. Kami banyak mati sendiri. Untuk membalikan keadaan itu jadi susah sekali. Sementara lawan makin menekan terus. Di pertandingan tadi kami berada terus di bawah tekanan," kata Adnan.

"Sebagai bahan evaluasi untuk menghadapi pertandingan ke depan, pada saat kami tertekan harus berani mengubah pola permainan. Tadi mainnya monoton dan itu gampang diantisipasi lawan," pungkasnya.