Meski sempat ketinggalan di awal, di gim pertama Jojo sempat memimpin 19-13 dan 20-16. Namun, karena ragu-ragu dan lawan bermain ciamik termasuk pengembalian net silang yang gagal dikembalikan Jojo, pebulu tangkis negeri sakura ini justru bisa menyusul dan menang dengan skor 23-21.
"Senang saya bisa menang. Walaupun seharusnya bisa menang dua gim saja. Saat unggul 19-13 hingga 20-16 di gim pertama, pola permainan saya memang sedikit berubah. Saya bukan bermain buru-buru, cuma untuk memilih pola menyerang atau bertahan untuk memutus pola lawan, permainan saya malah ragu-ragu dan setengah-setengah. Dampaknya, bola saya sering tanggung dan malah mengenakkan Momota," kata Jojo melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Pada gim kedua, pola main saya tetap seperti gim pertama. Yang penting harus bisa menjaga pikiran dan fokus. Jangan sampai terpengaruh karena kekalahan di gim pertama, fokus saya jadi drop. Tapi harus lebih tenang, lebih cermat, dan tetap fokus. Saat unggul harus dijaga jangan lengah lagi," Jojo, kembali menjelaskan.
Di gim penentu, Jojo takmau kehilangan kendali. Dia terus memimpin perolehan angka, mulai dari 6-1 hingga unggul 11-3 di interval. Posisi itu bisa dipertahankan hingga menang 21-12 dan merebut tiket ke babak 16 besar. "Pada gim ketiga, saya terapkan pola bermain lebih cepat. Sebisa mungkin serang duluan. Saya harus cepetin dulu permainan depan, biar saya bisa mendapat poin banyak," ujar atlet asal klub PB Tangkas ini.
"Prinsipnya, saya harus bisa menjaga keunggulan poin. Jangan sampai saat unggul, bisa dikejar dan poinnya mepet lagi seperti gim pertama. Kondisinya jangan berubah lagi seperti gim pertama," tambahnya.
"Saya senang bisa menang, walaupun Momota belum balik seperti dulu lagi. Dia tetap merupakan pemain berpengalaman. Performanya tidak beda jauh dengan dulu. Cuma serangannya tidak setajam dulu. Kemenangan ini tentu bagus buat meningkatkan rasa percaya diri saya," demikian Jojo.