(Asian Games 2018) 8 Tahun Berkuasa

Tim putra Indonesia.
Tim putra Indonesia. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Keperkasaan sektor ganda putra Indonesia belum terbendung selama delapan tahun terakhir. Kali ini giliran generasi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berhasil melanjutkan estafet tradisi emas Indonesia di perhelatan Asian Games.

Pada Asian Games Guangzhou 2010 silam, pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan berhasil meraih medali emas. Sementara di Asian Games Incheon 2014 lalu, Hendra berhasil mempertahankan medali emasnya dengan pasangan yang berbeda, yaitu Mohammad Ahsan.

Artinya, selama tiga periode Asian Games dihelat, ganda putra belum pernah absen menyumbang medali emas untuk kontingen Indonesia. Bukan hanya melanjutkan tradisi juara, kebanggaan Indonesia pun bertambah dengan akan berlangsungnya partai All Indonesian Final, siang ini.

"Regenerasi di ganda putra cukup baik, mungkin sistem latihan pembinaan di klub-klub cukup merata, sudah bagus. Kita sudah punya sistem yang cukup baik sehingga regenerasi di ganda putra berjalan sesuai dengan yang kita harapkan," kata Pelatih Kepala Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi.

Herry melanjutkan, hasil manis yang diperlihatkan anak asuhnya menjadi sebuah kado istimewa di hari ulang tahunnya beberapa hari lalu. "Saya ucapkan terima kasih kepada Kevin/Marcus dan Fajar/Rian yang bisa memberikan kado untuk ulang tahun saya, yaitu medali emas. Tidak ada perayaan khusus ya, tapi di ganda putra ada tradisi makan-makan bersama, yang bayar yang juara," ungkapnya.

Pada partai perang saudara nanti, strategi yang disusun dan diterapkan masing-masing pasangan ganda putra Indonesia, akan menjadi salah satu faktor penting keberhasilan dalam meraih medali emas Asian Games 2018.

"Kalau pertandingan sesama anak didik sendiri, saya nggak perlu komentar, saya nikmati saja pertandingan dari tribun sambil ngopi, ha ha ha. Setelah tanding, baru ada evaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalau teknik dan strategi ya masing-masing saja, bagaimana memutuskan strategi di final, kan sama-sama satu tim, satu pelatih," tutup Herry.

Sementara itu, ungkapan bangga diucapkan peraih medali emas Asian Games 2014 lalu, Hendra Setiawan. Selain berbangga diri, Hendra pun berharap kesuksesan ini akan terus terjaga pada generasi-generasi berikutnya.

"Pastinya saya senang bisa terjadi all Indonesian final, paling tidak emas ganda putra masih milik Indonesia. Saya juga senang karena ganda putra Indonesia sekarang ada penerusnya, semoga yang lain juga cepat menyusul," kata Hendra seperti dikutip badmintonindonesia.org.