Bertanding di Birmingham Arena, Hendra sempat mengalami cedera pada bagian betis kaki kanannya sejak akhir game pertama. Bahkan ia sempat dua kali mendapatkan perawatan dari tim medis. Meski begitu, ambisi Hendra/Ahsan untuk memenangkan pertandingan tidak memudar sedikitpun. Mereka justru tampil habis-habisan.
Memasuki game kedua, Hendra terlihat jelas begitu menahan rasa nyerinya. Namun ia enggan menyerah dan tetap melanjutkan pertandingan. “Koh Hendra tetap mau fight, jadi kita harus fight. Tempo main berubah, Jepang juga mau mengubah tempo, ini menguntungkan buat kita, mereka jadi lebih banyak angkat bola,” kata Mohammad Ahsan setelah pertandingan.
“Tadi pasti ada khawatir, pola permainan berganti. Lawan mau memperlambat tempo main, mereka mau jauh-jauhkan bola, tapi kita sebisa mungkin ngambil pola supaya koh Hendra banyak di depan, tapi sebaliknya dia banyak di belakang. Tapi alhamdulillah tadi banyak dapat poin juga. Bukan strategi ya mau main dengan pola begitu, memang keadaan yang menuntut kita begitu. Sebisa mungkin kita kontrol, kalau tidak kontrol bisa pontang-panting,” sambungnya.
Lolos ke babak final All England 2019 BWF World Tour Super 1000, Hendra/Ahsan punya peluang untuk mengulang kesuksesan mereka seperti yang terjadi pada lima tahun lalu, yakni menjadi juara. “Nggak mau mikir terlalu jauh, mikir satu-satu dulu, akhirnya kita bisa sampai ke final,” tutup Ahsan.
Selepas pertandingan, Hendra Setiawan dikabarkan langsung mendapatkan perawatan khusus dari tim medis.