“Hari ini kita sudah coba yang terbaik, mungkin sedikit kurang hoki juga. Karena di akhir game kita sudah sempat leading. Hari ini mereka bermain dengan sangat konsisten dan nggak banyak melakukan kesalahan sendiri,” kata Kevin Sanjaya Sukamuljo seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Meski belum berhasil merebut gelar juara lagi, namun pencapaian ganda putra peringkat satu dunia ini sudah jauh lebih baik ketimbang hasil yang mereka dapatkan pada All England tahun lalu. Di 2019, Kevin/Marcus harus angkat koper lebih cepat setelah kalah di babak pertama.
“Hasil tahun ini kita syukuri saja. Main juga sudah baik, cuma di partai final lawannya memang bagus. Mereka lagi bagus juga, belum pernah kalah satu game pun. Lagi rapet juga mereka. Di akhir-akhir mereka melakukan spekulasi yang cukup nekat juga,” ungkap Marcus Fernaldi Gideon.
“Pastinya kita sudah mencoba melakukan yang terbaik. Game pertama kita sudah fight, terus memang kalah. Game kedua kita ubah strategi, mainnya agak dipelanin sedikit, di situ sudah ketemu polanya. Tapi game ketiga mereka coba mempercepat permainan lagi. Kita sudah coba melakukan dengan maksimal, kita juga sudah mengejar. Kita sudah melakukan yang terbaik. Akhir-akhir kita juga unggul 19-18, tapi mereka maju lagi nempel ke net. Ya mungkin belum rejeki ya,” tambahnya menjelaskan.
Dengan hasil ini, maka Indonesia dipastikan pulang dengan satu gelar juara yang dipersembahkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan satu posisi runner up dari pasangan Kevin/Marcus.