Humas PP PBSI menyebut, bukan kemenangan mudah memang, terlebih pebulu tangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah tersebut, sempat tertinggal 18-20 di gim penentuan. Namun, ia mampu bangkit dan meraih empat poin beruntun untuk memastikan kemenangan.
"Pertama saya harus akui lawan bermain bagus banget hari ini, dia sangat kasih saya tekanan di gim pertama. Juga dia dari gim pertama, kedua dan ketiga sangat stabil. Line memang performanya sedang menanjak di beberapa pertandingan terakhir. Dia terlihat sangat siap melawan saya dan banyak sekali improve-nya," jelasnya.
"Kalau dari saya tentu bersyukur bisa memenangkan pertandingan tapi kalau dari keseluruhan permainan masih merasa kurang puas karena tadi khususnya di gim ketiga saya sudah unggul tapi bisa terkejar karena melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Itu menjadi catatan untuk saya di pertandingan selanjutnya," Gregoria, menambahkan.
Pemain berperingkat 14 dunia itu mengungkapkan, faktor ketenangan menjadi kunci kemenangannya pada babak awal turnamen BWF World Tour Super 1000 ini. "Senang bisa tampil lebih tenang saat tertinggal 18-20 itu. Saya hanya berpikir tidak mau kalah saja tadi karena sangat krusial ketika kalah dalam momentum seperti itu, penyesalannya bisa panjang," tuturnya.
"Coba memaksa dan maksimal. Puji Tuhan, bisa membalikkan keadaan dan menang," Gregoria, bersyukur.
Di babak 16 besar, Gregoria akan menantang Lalinrat Chaiwan asal Thailand. Lalinrat melaju ke babak 16 besar setelah mengalahkan rekan senegaranya Ratchanok Intanon 21-16, 21-17.
Sekadar informasi, Lalinrat Chaiwan adalah pebulu tangkis yang berganti nama dari Phitayaporn Chaiwan. Ini adalah kali kedua Lalinrat mengganti namanya. Sebelum Phitayaporn, namanya adalah Pattarasuda Chaiwan.