Panji Bidik Olimpiade Usai Samai Prestasi Taufik Hidayat

Panji Ahmad Maulana (PON Papua 2021/Ronaldy Irfak)
Panji Ahmad Maulana (PON Papua 2021/Ronaldy Irfak)
Nasional ‐ Created by EL

Jakarta | Panji Ahmad Maulana, atlet tunggal putra Jawa Barat (Jabar), menyamai prestasi idolanya, Taufik Hidayat, di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Ia menjadi pemain Jabar pertama dalam 17 tahun yang mempersembahkan medali emas tunggal putra PON, setelah Taufik meraih emas PON Sumatera Selatan 2004. Keping emas tersebut diraih Panji usai memenangi laga sesama pemain Jabar dalam tempo 33 menit.

Prestasi Taufik dan Panji di PON tercatat oleh Kompas yang diwartakan pada Kamis (14/10), melalui sebuah artikel dengan judul "Pembuktian Sempurna Panji".

Pesta olahraga nasional yang baru saja digelar di Papua itu, menurut Panji, merupakan ajang pembuktian diri bahwa dia masih mampu bersaing dengan para atlet pelatnas. Tekadnya itu tercapai. Dalam perjalanannya meraih emas PON, Panji sukses mengalahkan sejumlah pemain pelatnas, termasuk lawannya di final, Syabda Perkasa Belawa.

Selain Syabda, Panji juga mengalahkan pemain pelatnas lainnya, yakni Ikhsan Leonardo Rumbai yang mewakili Sulawesi Utara di semifinal, juga Yonathan Ramllie asal DKI Jakarta di perempat final. Ikhsan adalah lawan kuat, lantaran menempati posisi puncak tunggal putra.

"Motivasi saya adalah mengalahkan anak-anak pelatnas," kata Panji, mengutip pemberitaan Antara.Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa dan harapannya saya bisa kembali ke pelatnas," atlet berumur 24 tahun tersebut, menambahkan.

Sebelum PON Papua 2021 dilangsungkan, Panji sempat vakum berlatih. Ia juga kecewa setelah terdegradasi dari pelatnas Cipayung. Guna menyiasati latihannya jelang PON, Panji mengiyakan tawaran bergabung dengan PB Candra Wijaya di kawasan Tangerang Selatan, Banten.

Meski sudah mendapatkan kesempatan berlatih di luar Cipayung, pandemi global Covid-19 punya andil dalam meniadakan turnamen maupun kejuaraan. Program latihan tak rutin tetap dijalani, tanpa lawan tanding yang setara karena hanya berlatih dengan para pemain yunior di klub.

Meskipun tak berlatih rutin layaknya pemain pelatnas, Panji tetap dipercaya menjadi tumpuan Jabar di PON Papua 2021. Ia selalu sukses menang pada nomor beregu putra dan membawa Jabar ke final. Sayang, ia mengalami cedera pergelangan kaki dan harus menyaksikan rekan-rekannya tumbang 2-3 dari DKI di final.

Belum pulih dari cedera, tunggal putra peringkat 177 versi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) itu mencoba bangkit di nomor perorangan. "Ia memainkan lima laga untuk merebut emas tanpa kehilangan satu gim pun. Semua dijalaninya dengan mengenakan kinesio tape di pergelangan kaki kiri untuk meredakan rasa sakit," tulis Kompas.

Pelatih tunggal putra Jabar Aang Andi Suhandi pun senang, Panji menang dan Jabar berhasil melampaui target keping emas di PON Papua 2021. Aang pantas bahagia, lantaran Panji adalah satu-satunya tunggal putra Jabar yang tak berstatus pemain pelatnas, namun sukses meraih emas. "Semoga prestasi di PON ini terus memacu Panji  untuk meningkatkan kemampuannya," ujar Aang.

Pasca-PON Papua 2021, seperti janji Panji pada dirinya, ia ingin kembali pelatnas dengan harapan dapat membela Indonesia di gelanggang internasional. Meraih prestasi dunia setara dengan idolanya, Taufik Hidayat, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, menjadi incaran berikutnya. "Harapan saya bisa kembali ke pelatnas dan bisa tampil di Olimpiade Paris 2024," pungkasnya.