Pada pertengahan pekan ini, seusai latihan di pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta, Jojo --sapaannya-- meluangkan waktu untuk berbagi cerita dengan sejumlah wartawan. Ia sempat menuturkan perjalanannya menuju partai puncak hingga mencapai podium tertinggi Badminton Asia Championships (BAC) 2024
Suami dari Shania Junianatha ini, saat ini adalah pebulu tangkis tunggal putra terbaik di Tanah Air. Ia adalah satu dari tiga pemain dunia teratas setelah peringkatnya naik dua posisi pada pekan ini. Berikut petikan wawancara sejumlah wartawan, termasuk Djarum Badminton, dengan Jojo:
Bisa ceritakan rasanya menjadi juara Asia?
Pertama yang pasti puji Tuhan. Nggak terpikirkan untuk bisa jadi juara di BAC setelah All England. Nggak ada motivasi apa-apa, pas datang di BAC itu tujuannnya adalah cari poin sebanyak mungkin, karena BAC itu, kan, poinnya (setara) dengan Super 1000. Jadi lumayan akan menambah banyak poinnya, kalau bisa melaju sampai babak yang lebih jauh lagi.
Sepertinya, tingkat kepercayaan diri Jojo terus meningkat setelah menjuarai All England?
Percaya diri, ya, mungkin ada juga. Cuman saya nggak terlalu gimana banget, karena saya membatasi untuk tidak membebankan diri sendiri dan nggak membuat menjadi over percaya diri. Jadi, saya maintain di situ. Tapi, yang saya lihat, dari musuh-musuh saya, mereka yang lebih kayak, mungkin lebih waspada. Jadi permainannya sedikit berubah.
Nggak kepikiran bisa menang, bahkan lawan Lee Zii Jia (Malaysia) bisa menang jauh itu di luar ekspektasi juga. Ada momen-momen setelah babak satu dan babak dua, saya diskusi (dengan pelatih dan psikolog) untuk melakukan suatu hal yang bisa mengubah pemikiran ketika masuk perempat final. Ada momen dimana saya rasa itu bisa jadi titik balik bermain lebih efisien dan maksimal, waktu di babak delapan besar.
Dengan hasil baik di All England dan BAC, peringkat Jojo meningkat. Apa komentar Jojo?
Pasti happy, senang juga. Tapi sebenarnya lebih ke challenging ke saya juga untuk bisa lebih konissten, menjaga performa di titik ini, dan permainannya bisa lebih matang lagi ke depannya.
Apakah ada persiapan khusus dalam menghadapi dua turnamen besar itu?
Sebenarnya nggak ada, kita memperlakukan semua kejuaraan itu sama. Bang Aboy (pelatih tunggal putra Irwansyah) itu selalu bilang semua pertandingan itu sama pentingnya. Tapi, karena tahun ini dalah tahunnya Olimpiade, jadi kita fokusnya olimpiade, kan. Jadi ada bbrp pertandingan kita jadikan batu loncatan atau simulasi-simulai untuk nanti di Olimpiade.
Apakah ada target seeded (unggulan) sebelum memasuki Olimpiade?
Untuk seeded sebenarnya at least (unggulan) satu sampai empat. Tapi yang memungkinkan dengan sisa pertandingan, kemungkinan bisa di dua. Tinggal dimaksimalkan saja sisa pertandingan ini. Tapi terlepas dari itu, saya bisa berada di sekarang ini adalah salah satu hal yang positf.
Bisa ceritakan persiapan Jojo untuk Piala Thomas yang semakin dekat ini?
Kayaknya saya akan tetap jadi tunggal kedua. Karena ranking terakhir siapa tunggal pertama dan kedua dan ketiga itu pas awal mulai BAC. Tanggal 9 April keputusan untuk siapa yang tunggal pertama, kedua, dan ketiga.
Tapi saya rasa sama, lah. Sejauh ini dari saya peribadi percaya bahwa tim kita yang nanti bertanding dalam keadaan siap, walau kondisinya berbeda dengan ketika kita mau ke Denmark atau Thailand. Tapi kita punya kans juga. Semoga kita bisa menampilkan yang terbaik.
Sekarang sudah tidak ada dua sosok senior Ahsan/Hendra. Tongkat estafet itu beralih, apa tanggapan Jojo?
Penting juga untuk ada senior di dalam satu tim, terutama pertandingan sebesar Thomas Cup. Tapi cepat atau lambat waktunya akan datang. Untuk saat ini, Fajar/Rian, saya, dan Ginting, yang harus bisa nge-lead teman-teman, kita yang harus bisa semaksimal mungkin untuk membangun chemistry dan semangat tim. Sudah waktunya sekarang ini kita nge-lead teman-teman semua.
Bagaimana Jojo melihat peluang tim Thomas Indonesia, terutama berada satu grup dengan juara bertahan India?
Kita dapat salah satu grup yang cukup berat, yaitu Thailand, India, serta Inggris. Tapi yang lebih berat India, karena mereka punya tunggal yang bagus-bagus. Gandanya juga bagus-bagus. Tapi semua lawan tidak mudah, kita akan berusaha semaksimal mungkin, ya syukur-syukur bisa revans dari final dua tahun yang lalu dan bisa melangkah ke babak berikutnya.