Sebagai ganda putra peringkat lima dunia, Endo/Watanabe tampil sebagaimana mestinya. Pertahanan kokoh yang diperlihatkan pasangan Jepang itu menjadi kendala utama bagi Sabar/Frangky sepanjang pertandingan hari ini yang berlangsung selama 29 menit itu.
“Kita bermain terlalu buru-buru, lawan defense-nya alot banget. Kita sudah berusaha untuk kontrol tapi banyak melakukan kesalahan sendiri karena kurang sabar. Watanabe/Endo memang defense-nya paling rapat dibanding pasangan yang lain,” kata Sabar Karyaman Gutama selepas pertandingan.
“Kita sudah mencoba untuk mengubah permainan di game kedua dan lebih safe, tapi lawan ternyata lebih sabar dan lebih siap,” sambung Frengky Wijaya Putra menambahkan.
Harus tersingkir di babak pertama Thailand Open 2019 BWF World Tour Super 500, ganda putra asuhan PB Exist Jakarta ini berharap bisa meningkatkan prestasinya. Sabar/Frengky yang saat ini masih bertengger di peringkat 52 dunia, punya harapan besar untuk bisa menyusul prestasi yang mampu ditorehkan ganda putra Indonesia lainnya.
“Tentu mau banget mengejar Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan, mereka adalah salah satu idola saya. Kalau dari kita, yang harus ditingkatkan itu power, ketenangan dan jam terbangnya,” ungkap Sabar.
“Kalau saya, mau mencontoh dari kepribadian mereka, cara mereka berlatih. Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan itu latihannya fokus sekali, kalau di lapangan bisa total, benar-benar seratus persen,” tutur Frangky.
Setelah Thailand Open 2019 BWF World Tour Super 500 ini, Sabar/Frengky dijadwalkan bakal turun di ajang Chinese Taipei Open 2019 BWF World Tour Super 300 pada awal September mendatang. Sabar/Frengky juga berharap tahun ini bisa menembus jajaran peringkat tiga puluh besar dunia.