“Kami masih melihat tanggalnya, tapi mungkin hanya acara satu hari. Tidak seperti tetangga kami, Indonesia. Kami tidak memiliki banyak pemain,” kata Direktur Kepelatihan BAM, Wong Choong Hann sebagaimana dilansir Indosport.com dari media Malaysia, New Strait Times.
Lebih lanjut Choong Hann mengatakan bila simulasi Piala Thomas dan Uber nanti bisa saja digelar sebelum atau sesudah seleksi tim. “Kami ingin mempersiapkan pemain kami lebih awal. Kami akan menyelesaikan tim Piala Thomas dan Uber dua pekan sebelum kompetisi. Nah, simulasi bisa dilakukan sebelum atau sesudah seleksi tim,” ungkapnya.
Sebelum menggelar simulasi Piala Thomas dan Uber, BAM sendiri sudah merencanakan pemusatan latihan untuk memotivasi para atletnya di Akademi Bulutangkis Malaysia, Bukit Kiara. Nantinya, pemusatan latihan akan benar-benar dijalankan mulai 3 September mendatang yang difokuskan untuk menyiapkan fisik dan mental para atlet.
Sementara itu, tim bulutangkis Indonesia sendiri akan memulai simulasi bertajuk Mola TV PBSI Thomas & Uber Simulation 2020 pada 1 hingga 3 September untuk Piala Thomas dan 8 hingga 10 September untuk Piala Uber. Akan ada empat tim putra dan tim putri yang ambil bagian pada turnamen simulasi ini. Yakni tim Rajawali, Banteng, Harimau, dan Garuda.
Empat tim Thomas dan Uber akan bertanding dengan sistem setengah kompetisi. Setiap tim akan saling bertarung untuk merebut posisi teratas. Tim dengan nilai kemenangan terbanyak akan keluar sebagai juara. Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 menawarkan hadiah sebesar Rp 100 juta untuk tim pemenang, serta Rp 50 juta untuk tim runner up.
Satu tim akan terdiri dari tujuh pemain yang berisi tiga pemain tunggal dan dua pemain ganda. Masing-masing tim juga akan didampingi satu pelatih tunggal dan satu pelatih ganda. Dalam satu tim, tunggal pertama hingga ketiga serta ganda pertama dan kedua sudah ditentukan. Jadi susunan pemain yang turun sudah bisa dipastikan karena tim tidak dapat mengubah urutan pemain atau merombak pasangan ganda yang mereka miliki.