"Maaf belum bisa memberikan hasil yang terbaik. Saya sudah mencoba mengeluarkan semua yang saya punya," ujar Alwi kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandngan.
Lebih lanjut pebulu tangkis berperingkat 98 dunia itu menjelaskan, Watanabe bermain lebih sabar serta ulet sepanjang pertandingan, lebih khusus pada gim kedua dan ketiga. Sementara, Alwi mengakui jika ia kerap melakukan kesalahan sendiri pada dua gim terakhir. "Di gim pertama, saya bisa memegang tempo permainan, saya bisa memaksa dia mengembalikan bola yang enak buat saya," tuturnya.
"Sementara di sisa dua gim lainnya, dia sudah mengantisipasi pola dan strategi saya. Itu menyulitkan, apa yang saya mau lakukan dia sudah menjaganya," Alwi, mengungkapkan.
Dua kemenangan di babak kualifikasi serta kekalahan di babak utama ini menjadi penanda debutnya pada turnamen bulu tangkis BWF World Tour level Super 300. Namun, kekalahan ini bukanlah akhir dari perjalanan Alwi muda. Banyak pelajaran yang dipetik oleh tunggal putra pertama Indonesia yang meraih gelar juara dunia junior di BWF World Junior Championships tersebut. "Saya harus menambah power, tenaga, dan ketahanan. Untuk bersaing di level senior, hal-hal tersebut sangatlah penting," pungkasnya.