Jonatan mengaku sangat kecewa dengan penampilannya hari ini. “Saya tidak puas dengan penampilan saya karena membuat banyak kesalahan sendiri. Saya sangat kecewa karena sebenarnya saya tahu bisa melakukan yang lebih baik. Saya bisa saja melaju ke perempat final. Saya tidak bermain bagus hari ini, dan lawan saya bermain bagus dan lebih baik dari saya,” ungkap Jonatan Christie.
Meski perjuangannya di Olimpiade Tokyo 2020 ini harus berakhir, namun Jonatan sejatinya masih memiliki kesempatan untuk ambil bagian pada edisi Olimpiade berikutnya di Paris 2024 mendatang. Sebab secara usia, Jonatan masih 23 tahun dan tidak menutup kemungkinan, dia masih kompetitif hingga beberapa tahun ke depan.
Namun tunggal putra nomor tujuh dunia itu mengatakan bahwa dia belum mau berpikir terlalu jauh. Saat ini, Jonatan hanya ingin mengevaluasi penampilannya bersama sang pelatih selama berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. “Saya belum memikirkan Paris. Saya perlu berbicara dengan pelatih saya terlebih dahulu untuk mengevaluasi kompetisi ini. Saya juga ingin menikmati kompetisi yang akan datang terlebih dahulu,” tutupnya.
Sementara itu, bagi Shi Yu Qi, kemenangan ini bukan hanya berhasil mengantarkannya ke babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020, tapi juga sekaligus memperbaiki catatan pertemuannya dengan Jonatan menjadi 4-5.
“Saya pikir sebelum pertandingan, saya memiliki peluang bagus untuk memenangkan pertandingan hari ini, karena lawan saya memiliki pertandingan yang sangat sulit kemarin. Kondisi fisik lawan saya mungkin bukan yang terbaik sebelum pertandingan ini. Dan saya tidak pernah membayangkan akan ada perbedaan skor yang begitu besar dalam pertandingan ini,” tutur Shi Yu Qi.