"Serangan-serangan saya bisa diatasi terus oleh Axelsen, pertahanan dia hari ini sedang rapat sekali, dia enak main defense-nya. Tadi saya sudah mencoba untuk menambah variasi pukulan seperti chop dan sebagainya, tapi masih belum bisa, pertahanannya benar-benar sulit ditembus," kata Anthony.
Selain mengakui kokohnya pertahanan yang diperlihatkan Viktor Axelsen, Anthony juga merasa ada perbedaan yang cukup meningkat dari segi permainan pebulutangkis Denmark itu. Padahal, pada pertemuan terakhir di Piala Sudirman 2017 lalu, Anthony berhasil mengalahkan Axelsen dengan skor 13-21, 21-17 dan 21-14.
"Bedanya dengan pertemuan sebelumnya, kali ini dia memang tidak mudah dimatikan dan tidak mudah melakukan kesalahan sendiri. Sebetulnya dia mainnya tidak macam-macam sih, karena dari jangkauan dia lebih unggul, dia tinggal menunggu saya mengarahkan bola ke atas dan cari kesempatan, memang ini yang jadi andalan dia," paparnya.
Anthony mengatakan bila kekalahan kali ini murni atas permaian Axelsen yang begitu baik, khususnya dari segi bertahan. Sebab, tak sedikit serangan-serangan yang dilancarkan Anthony berhasil dipatahkan lawan. "Kalau stamina sih tidak ada masalah. Yang paling utama itu ya di permainannya. Soal bagaimana semestinya melawan dia, ini yang kadang masih hilang saat saya di lapangan," tambahnya.
Meski gagal melaju ke babak semifinal Jepang Open 2018 BWF World Tour Super 750, penampilan Anthony mendapat pujian dari Axelsen setelah pertandingan berakhir. "Dia bilang permainan saya hari ini bagus dan dia mengucapkan selamat buat saya atas capaian di Asian Games kemarin," tutup Anthony.