“Saya yakin, tanpa dia (Takahashi) saya tidak bisa mencapai hasil yang baik, termasuk mendapat medali emas di Rio. Saya sangat berterima kasih kepada Takahashi. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” kata Misaki Matsutomo dalam wawancara dengan Olympic Channel dilansir Jawapos.com.
Bersama Kaneko, Matsutomo sudah langsung membidik target selanjutnya. Ganda campuran Jepang yang kini bertengger di peringkat 19 dunia itu bahkan mengaku akan mengincar gelar juara dunia yang belum pernah dia dapatkan. Sebab, meski pernah mencicipi manisnya medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu saat masih berduet dengan Takahashi di ganda putri, Matsutomo belum pernah merasakan podium tertinggi di panggung Kejuaraan Dunia.
Matsutomo memang sudah bertandem dengan Kaneko saat masih tampil bersama Takahashi. Dia bermain rangkap. Namun, prestasi Matsutomo di ganda campuran tidak sementereng di ganda putri. Kaneko/Matsutomo belum pernah memenangkan gelar apapun. Meski begitu, saat ini dia sudah menyiapkan hati dan pikirannya untuk berkonsentrasi penuh di sektor tersebut.
“Selama ini aku selalu bermain paralel di nomor ganda putri dan ganda campuran. Tapi setelah Ayaka pensiun, aku akan fokus terus di ganda campuran. Targetku jadi juara dunia,” tegasnya dilansir Badminton Spirit.
Meski harus ditinggalkan pasangan mainnya, Misaki mengaku belum punya keinginan untuk gantung raket. “Mendengar keputusan Ayaka pensiun memang berat. Tapi aku masih mencintai bulutangkis. Aku masih mau berkembang dan bertambah kuat. Itulah mengapa aku memutuskan terus bermain,” tutupnya.