Perjalanan berat harus dilalui Anthony sedari babak pertama China Open 2018 BWF World Tour Super 1000 ini. Makanya, pebulutangkis jebolan klub SGS PLN ini layak disebut ‘Sang Penakluk Juara’.
Anthony berhasil melalui ujian pertama kala mengandaskan peraih medali emas Olimpade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012, Lin Dan. Selanjutnya giliran pebulutangkis nomor wahid dunia, Viktor Axelsen yang menjadi korban keganasan Anthony. Tidak sampai disitu. Di babak perempat final, Anthony kembali ‘menggila’ dengan mengalahkan juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Chen Long di hadapan publiknya sendiri.
Anthony bahkan berhasil membalas kekalahannya atas Chou Tien Chen yang terjadi pada Asian Games 2018 lalu. Terakhir, di partai puncak China Open 2018 BWF World Tour Super 1000, Anthony mampu menumbangkan juara dunia 2018, Kento Momota dengan skor 23-12 dan 21-19.
"Saya bersyukur bisa melewati undian yang berat, kuncinya ya saya cuma berusaha, nggak terbebani. Waktu draw keluar, saya cuma melihat siapa lawan saya di babak pertama, itu saja. Makanya kalau ditanya, peluang lawan si A si B di perempat final, semifinal, saya tidak tahu, karena saya tidak perhatikan sampai ke sana. Saya fokus pada lawan yang akan saya hadapi besok," ujar Anthony.
Dengan hasil ini, Anthony menjadi salah satu penakluk turnamen berlabel level 1000 di tahun 2018. Hanya ada tiga turnamen level 1000 setiap tahunnya yang diselenggarakan di Tiongkok, Indonesia dan di Inggris (All England). Shi Yuqi dari Tiongkok menjadi peraih gelar All England 2018. Sedangkan titel Blibli Indonesia Open 2018 direbut Momota.
"Eranya Ginting? Mungkin belum ya, nanti kalau saya sudah bisa konsisten, mungkin bisa. Soal komentar mengenai saya adalah salah satu pemain yang paling bertalenta, saya ucapkan terima kasih, saya tidak tahu mengomentari ini, biar orang yang menilai," tandasnya.